Apakah
kalian gemetaran berbicara didepan orang? takut berbicara saat diskusi disebuah
forum ataupun seminar? Sebagai seorang pelajar pada umumnya dan sebagai
Mahasiswa khususnya berbicara merupakan kebutuhan pokok sebagai mahasiswa yang
telah dewasa. Karena kita semakin dewasa haruslah berani untuk itu semua.
Tetapi mengapa rasa malu itu menjadi penghalang kita untuk melangkag kekedewasaan
berani dan mampu berbicara dengan baik didepan orang, berikut beberapa tips
sederhana dari saya simak baik-baik agar terbebas dari rasa malu dan melejitkan
prestasimu disekolah maupun diluar sekolah, langsung aja :
1.
Kuatkanlah Kepribadian/Harga Diri
Kalian.
Melemahnya harga diri berdampak
pada melemahnya kepribadian dan memicu rasa takut bermasyarakat. Seseorang
merasa tidak ada apa-apanya. Merasakurang dibandingkan orang lain. Karena itu,
ia lebih memilih diam. Tidak berani berbicara didepan umum, tidak pula angkat
tangan untuk suara di perkuliahan.
tangan untuk suara di perkuliahan.
Terimalah diri kalian apa adanya,
tidak kurang atau lebih. Setelah itu, kalian akan menghargai diri kalian secara
internal, lalu mencintai diri kalian juga secara internal banyak kesempatan berbenah, semakin
terbuka lebar keberhasilan.
3. Jangan takut pendapat orang lain.
Kritik dan saran dari orang lain merupakan salah satu guru terbaik kita, dimana dari kritikan tersebut dapat membangun untuk kita berbenah kelebih baik lagi pada kesempatan selanjutnya.
4. Mintalah saran orang terdekat(orang tua) tentang timbulyna malu.
mintalah pendapat, saran maupun sugesti orang terdekat missal orang tua atau kakak/adik, kenapa dan bagaimana agar rasa malu itu hilang atau karena tekanan-tekanan dari suatu pihak maupun kurangnya belas kasih orang tua dan dikesempatan itu dapat bertukar pendapat dengan orang tua atau kakak/adik.
5. Seringlah Berkumpul Dengan Kawan.
3. Jangan takut pendapat orang lain.
Kritik dan saran dari orang lain merupakan salah satu guru terbaik kita, dimana dari kritikan tersebut dapat membangun untuk kita berbenah kelebih baik lagi pada kesempatan selanjutnya.
4. Mintalah saran orang terdekat(orang tua) tentang timbulyna malu.
mintalah pendapat, saran maupun sugesti orang terdekat missal orang tua atau kakak/adik, kenapa dan bagaimana agar rasa malu itu hilang atau karena tekanan-tekanan dari suatu pihak maupun kurangnya belas kasih orang tua dan dikesempatan itu dapat bertukar pendapat dengan orang tua atau kakak/adik.
5. Seringlah Berkumpul Dengan Kawan.
Bergurau, canda dan tawa dengan teman dapat pula meminimalisirkan
rasa malu kita. Pada umumnya jia si bangku sekolah kita malu maju karena ada
terlihat asing dengan teman jadi sering berkumpul dengan membuat kita terbiasa
dengan lingkungan teman kita.
6. Belajar berbicara Layaknya Pembicara Yang sudah handal
6. Belajar berbicara Layaknya Pembicara Yang sudah handal
Yakinkan pada diri kalian bahwa
teman-teman/orang-orang yang menonton kalian mempunyai kemampuan yang sama jika
berbicara didepan audiens(penonton). Terimalah dengan hati lapang segala
kritikan yang membangun, kritikan itu sangat berguna untuk perkembangan wawasan
kalian.
8. Bernafas Dengan Tenang.
Sebelum berbicara didepan,
menghadapi soal ujian maupun tes wawancara misalnya tariklah nafas dalam-dalam,
sesekali tarik nafas kembali dalam-dalam kembali agar perasaan dan tubuh
menjadi tenang dan rilex.
9. Berpikir positif.
selalu berpikir positif, jangan selalu merendahkan diri sendiri “ah pasti aku tidak bisa, pasti temen-temen menertawakanku, pasti otakku tidak encer” kata-kata itu sering disebut-sebut oleh anak sekolah. Hindarilah! Jadianlah diri kalian yang paling hebat “Aku pasti bisa!”,”aku akan berjuang!”.
10. Dekatilah Orang-Orang Yang Telah Sukses mengusir Rasa Malunya.
9. Berpikir positif.
selalu berpikir positif, jangan selalu merendahkan diri sendiri “ah pasti aku tidak bisa, pasti temen-temen menertawakanku, pasti otakku tidak encer” kata-kata itu sering disebut-sebut oleh anak sekolah. Hindarilah! Jadianlah diri kalian yang paling hebat “Aku pasti bisa!”,”aku akan berjuang!”.
10. Dekatilah Orang-Orang Yang Telah Sukses mengusir Rasa Malunya.
Misalkan, orang tua, guru maupun
narasumber-narasumber psikolog untuk berkonsultasi masalah tersebut, dan
memunculkan pertanyaan kepada mereka “Bagaimana sih?, apa sih? dan sebagainya
sampai kalian menemukan solusi mengusir rasa malu tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar