TUGAS MAKALAH
MERINGKAS MATERI
PENDIDIKAN BAHASA
INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
NAMA : RIKO BAYU WIRANATA
NIM :
1115015302
FAKULTAS : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
JURUSAN : TEKNIK
INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
MULAWARMAN
SAMARINDA
15 FEBRUARI 2012
KATA
PENGANTAR
Puji
Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan
petunjuk-Nya sehingga Tugas Makalah yang berjudul “Meringkas Materi Bahasa
Indonesia” ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Atas
segala keterbatasan yang ada, tentunya Tugas Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu segala kritik dan saran dari Bapak/Ibu Dosen pembimbing
yang bersifat konstruksi guna kesempurnaan dari Tugas Makalah ini lebih lanjut
sangat penulis harapkan.
Melalui
kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas segala bimbingan, arahan, petunjuk, motivasi serta
bantuan moril maupun materiil kepada semua pihak yang turut membantu dalam
menyelesaikan Tugas Makalah ini.
Adapun
tujuan makalah ini adalah untuk membantu perkembangan wawasan penalaran dan
kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan penalaran yang lebih luas khusunya dalam bilang penggunaan kebahasaan Indonesia yang baik dan benar, dalam menghadapi kehidupan di era modernisasi dan globalisasi ini.
kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan penalaran yang lebih luas khusunya dalam bilang penggunaan kebahasaan Indonesia yang baik dan benar, dalam menghadapi kehidupan di era modernisasi dan globalisasi ini.
Akhir
kata, harapan penulis semoga Tugas Makalah ini berguna dan dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan serta bermanfaat bagi kita semua.
Samarinda, 24 Mei 2012
Penulis
Riko bayu
wiranata
NIM. 1115015302
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….…… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………….…………………….…… 2
C. Tujuan
………………………..…………………………….…. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Paragraf Dalam Bahasa Indonesia
…………………………… 3
B. Kalimat dalam Bahasa Indonesia
……………………………. 4
C. Penalaran Induktif …………………………………………… 4
D. Penalaran deduktif …………………………………………… 5
E. Sumber Perkembangan Bahasa Indonesia
…………………… 6
F. Penerapan Kaedah Bacaan
…………………………………… 7
G. Diksi atau Pilihan Kata
………………………………………. 8
H. Bahasa Indonesia Dengan Berbagai
ragamnya …..………….. 10
I. Peran dan Fungsi IPTEK terhadap
Bahasa Indonesia ….……. 11
J. TeknisMenulis Karya Ilmiah
………………………………… 12
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
…………………..………..…….……………….. 13
B.
Saran
…………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 15
RINGKASAN MATERI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam pemahaman umum, bahasa
Indonesia sudah diketahui sebagai alat berkomunikasi. Setiap situasi
memungkinkan seseorang memilih variasi bahasa yang akan digunakannya. Berbagai
faktor turut menentukan pemilihan tersebut, seperti penulis, pembaca, pokok
pembicaraan, dan sarana.
Di dunia ini diciptakan Manusia dan binatang keduanya memiliki
pengetahuan. Pengetahuan ini digunakan untuk membedakan baik dan buruk, hitam
dan putih.. Senantiasa pengetahuan ini dikembangkan menurut permasalahan
hidupnnya. Manusia lain dengan binatang, binaang menggunakan pengetahuannya
hanya untuk bertahan hidup. Binatang dibekali pengetahuan untuk mengenali
predator yang mengintai dirinya dan mengambil tindakan untuk melindungi diri.
Akan tetapi, pengetahuan binatang tersebut tidak mampu mereka kembangkan. Jadi,
pengetahuan binatang hanya digunakan untuk bertahan hidup.
Ada dua penyebab manusia mampu mengembangkan pengetahuannya. Pertama
ialah karena manusia memiliki bahasa. Bahasa ini berguna dalam melakukan
pengomunikasian informasi dan jalan pikiran yang melandasi informasi tersebut.
Kedua adalah adanya kemampuan manusia dalam berpikir berdasarkan suatu alur
kerangka berpikir tertentu. Cara berpikir inilah yang disebut dengan penalaran.
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas
nasional. Bahasa dipahami sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter
dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana
berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili
banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis.
B. Rumusan
Masalah
1. Pengertian
Paragraf Dalam Bahasa Indonesia
2. Pengertian
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
3. Pengertian Penalaran Induktif dan
Deduktif
4. Pengertian Penerapan Kaedah Bacaan
5. Pengertian Diksi atau Pilihan kata
6. Pengertian Bahasa Indonesia dan
berbagai Ragamnya dan Pengarug Iptek
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian
masing-masing materi
2. Dapat menjelaskan setiap
bagian-bagian dari masing-masing materi
3. Dapat mengaplikasikan dalam
kehidupan, mengenai berbahasa yang baik dan benar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Paragraf
Dalam Bahasa Indonesia
Paragraf atau alinea merupakan gabungan
dari beberapa kalimat yang saling berkaitan dan membentuk sebuah gagasan.
Gagasan itu lebih jelas kalau dilengkapi dengan uraian-uraian tambahan. Setiap
kalimat dalam paragraph akan selalu berkaitan satu dengan lainnya untuk
membentuk suatu bagian yang saling berkaitan.
Paragraf dalam Bahasa Indonesia memiliki
unsur-unsur, syarat-syarat, maka dalam menyusun suatu paragraph tersebut
tidaklah sembarangan. Dan suatu paragraph tersebut terdiri atas kalimat utama
dan kalimat penjelas yang letaknya setiap paragraph bisa sama dan bisa juga
tidak, ada yang didepan(deduktif), dibelakang(induktif), didepan dan
dibelakang(campuran), dan menyebar(deskriptif/naratif). Paragraf pun memiliki
jenis yang dapat dibedakan dari yang lain, seperti paragraph
narasi,eksposisi,deskripsi,persuasi dan argumentasi.
B.
Kalimat
Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam bahasa Indonesia memiliki
pola dasar yaitu S (Subjek), P (Predikat), O (Objek) dan K ( Keterangan).
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Akan
tetapi, membuat kalimat efektif tidaklah gampang karena memerlukan keterampilan
tersendiri. Kesalahan yang banyak ditemukan dapat dikelompokkan sebagai
berikut, yaitu :
1. ketidaklengkapan unsur kalimat,
2. kalimat dipengaruhi bahasa Inggris,
3. kalimat mengandung makna ganda,
4. kalimat bermakna tidak logis,
5. kalimat mengandung gejala pleonasme, dan
6. kalimat dengan struktur rancu.
C.
Penalaran
Induktif
Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk
menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut Induksi. Dalam penalaran
Induktif ini ada 3 jenis penalaran Induktif yaitu :
1. Generalisai
ialah proses penalaran
berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu
untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala
serupa. Generalisasi dibuktikan dengan data, contoh, statistic dll.
2. Analogi
adalah suatu proses
penalaran membandingkan sifat esensial yang mempunyai persamaan. Dengan asumsi
tersebut diasumsikan ada persamaan pula dalam hal lainya.
3. Hubungan
sebab akibat ataupun hubungan akibat–sebab
Hubungan sebab akibat
diambil dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah
kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga
kita sampai kepada akibat fakta tersebut.
D.
Penalaran
Deduktif
Penalaran Deduktif
Merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu
proposisi yang sudah ada menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk
suatu kesimpulan. Penalaran deduktif juga merupakan proses penalaran untuk
menarik kesimpulan dari hal-hal atau fakta-fakta yang bersifat umum ke hal-hal
yang bersifat khusus.
Macam-macam
dari Penalaran Deduktif ®
Silogisme Suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan
dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan
atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.
Entinem
Entinem adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula
silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama
diketahui. Entinem berasal dari kata Enthymeme, enthymema (Yunani) yang berasal
dari kata kerja enthymeisthai yang berarti ‘simpan dalam ingatan’ Silogisme
muncul hanya dengan dua proposisi.
E.
Sumber
Perkembangan Bahasa Indonesia
Sumber pertama bahasa Indonesia salah satunya adalah
serapan dari bahasa asing dan bahasa melayu. Sejarah tumbuh dan berkembangnya
Bahasa Indonesia tidak lepas dari Bahasa Melayu. Dimana Bahasa melayu sejak
dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa
pergaulan. Bahasa melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan Nusantara, tetapi
juga digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan
ditemukannya Prasasti-prasasti kuno dari kerjaan di indonesia yang ditulis
dengan menggunakan Bahasa Melayu.
Kedudukan
Bahasa Indonesia :
1. Sebagai
Bahasa Nasional
Seperti yang tercantum dalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional yang kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.
Seperti yang tercantum dalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional yang kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Lambang kebangsaan
2. Lambang identitas nasional
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
1. Lambang kebangsaan
2. Lambang identitas nasional
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
2. Sebagai
Bahasa Negara
Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
F.
Penerapan
Kaedah Ejaan
Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah
tulis-menulis yang
distandardisasikan. Ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam hal :
distandardisasikan. Ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam hal :
1. landasan pembakuan tata bahasa,
2. landasan
pembakuan kosakata dan peristrilahan, dan
3. alat
penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.
Di samping itu, ejaan mempunyai fungsi praktis yaitu
membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna informasi yang disampaikan secara
tertulis.
Ejaan
ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik
Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.
Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa
Malaysia, semakin dibakukan.
Dan
juga diresmikan pula huruf-huruf berikut di dalam pemakaian:
f
maaf, fakir
v
valuta, universitas
z
zeni, lezat
q, x huruf-huruf q dan x yang
lazim digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai.
G.
Diksi
atau Pilihan Kata
Kreatifitas
dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau
ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam
menghasilkan tulisan yang indah, enak dibaca, serta ide yang ingin disampaikan
penulis dapat dipahami dengan baik.
Diksi adalah kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam pembacaan dan pengertiannya tepat.
Kata ilmiah adalah kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Pembentukkan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu.
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan EYD.
Diksi adalah kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam pembacaan dan pengertiannya tepat.
Kata ilmiah adalah kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Pembentukkan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu.
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan EYD.
Syarat-Syarat
Pemilihan Kata :
1. Makna
Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit.
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit.
2. Makna
Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas.
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas.
3. Kata
Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra.
Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra.
4. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan.
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan.
5. Kata
Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
H.
Bahasa
Indonesia Dengan Berbagai Ragamnya
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang menjadi tolak ukur
identitas bangsa Indonesia sekarang ini. Banyak rakyat Indonesia yang tidak
mengerti bahkan tidak peduli dengan kaidah bahasa Indonesia, banyak diantara
mereka malah tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
sehari-hari mereka baik di lembaga pendidikan, hingga diruang publik sekalipun.
Alasan mereka bahwa bahasa Indonesia bukanlah bahasa Internasional yang
digunakan secara universal di seluruh dunia.
Macam-macam Ragam Bahasa :
1.
Ragam bahasa berdasarkan media
a) Ragam bahasa lisan
yang meliputi, berpidato, berdiskusi dan bertelepon.
b) Ragam bahasa tulis
ditandai dengan keermatan menggunakan ejaan dan tanda baca(yang secara tepat
dapat melambangkan intonasi), kosakata, penggunaaan tata bahasa dalam
pembentukan kata, penyusunan kalimat, paragraf dan wacana.
2. Ragam Bahasa Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktu terdapat ragam
bahasa lama dan ragam bahasa baru(modern). Ragam
bahasa lama lazim digunakan dalam enulisan naskah-naskah lama(kuno)
3. Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan
Komunikasi
a.
Ragam bahasa ilmiah, adalah sarana
verbal yang efektif, efesien, baik dan benar.
b. Ragam bahasa pidato,
dipengaruhi oleh:
tujuan (menghibur, memberitahu,
mengajak/meminta)
situasi (resmi, setengah resmi, ataun tidak
resmi)
pendekatan isi pidato (pendekatan akademis/intelektual, pendekatan
moral
dan pendekatan sosial). Pidato resmi
menyajikan materi yang bersifat mulia
dan kebenarannya bersifat universal.
c.
Ragam bahasa tulis resmi, ditandai oleh:
penyajian materi/pesan yang berifat
mulia dan kebenaran yang bersifat
universal,
penggunaan fungsi-fungsi gramatikal
secara eksplisit dan konsisten.
d.
Ragam bahasa sastra, ragam ini
mengutamakan unsur-unsur keindahan seni,
e.
Ragam bahasa berita, lazimnya digunakan dalam
pemberitaan pada media elektronik (televisii dan radio), media cetak (majalah,
surrat kabar) dan jurnal.
I. Peran
dan Fungsi Iptek terhadap Bahasa Indonesia
Perkembangan
teknologi pada umumnya akan membawa implikasi hukum pada penggunanya, terutama
bila kepentingan strategis para pengguna mengalami konflik antara satu dengan
yang lainnya. Konflik kepentingan ini dapat meliputi para individu pengguna
teknologi baru maupun meliputi konflik kepentingan nasional antar negara. Untuk
menghindari dampak NEGATIF dari perkembangan dan penguasaan teknologi terhadap
kepentingan nasional, maka Indonesia perlu menyusun perangkat hukum yang
mengatur pelaksanaan penguasaan IPTEK yang jelas dan tegas serta bersifat
antisipatif.
Bahasa
adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis yang
dipergunakan dan disepakati bersama oleh masyarakat. Awalnya di Indonesia
bahasa Melayu digunakan sebagai lingua franca tetapi sejak 18 Agustus 1945
bahasa Indonesia secara resmi digunakan sebagai bahasa nasional.
Peran
bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam IPTEK dan IPTAK. Dalam IPTEK bahasa
Indonesia berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan dan dalam IPTAK berperan
sebagai sarana komunikasi keagama
J. Teknis
Menulis Karya Ilmiah
Secara keseluruhan cara
penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata
bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun
yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode,
kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara
penulisan karya ilmiah yang baik adalah:
-
Objektif
-
Pola berfikir deduktif – induktif
-
Sistematika
Tata
cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan
daftar pustaka. Adapun
bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
-
Karya tulis
-
Makalah
-
Skripsi
-
Thesis
-
Disertasi
-
Laporan hasil peneliti
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pentingnya suatu
kepengetahuan mengenai Berbahasa Indonesia yang baik dan benar sangat mutlak
selain kita sebagai bangsa Indonesia kita adalah pemilik bahasa itu. Dengan
bertambahnya wawasan mengenai kebahasaan sangat dapat membantu dalam bernusa
dan bangsa karena Basaha Indonesia mempunyai dua kedudukan yaitu :
1. Sebagai
Bahasa Nasional
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Lambang kebangsaan
2. Lambang identitas nasional
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Lambang kebangsaan
2. Lambang identitas nasional
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
2. Sebagai
Bahasa Negara
Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan demikian telah jelas kedudukan
dan fungsi Bahasa Indonesia dalam kehidupan di keseharian tinggal kita yang
harus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Saran
Untuk
teman-teman pemuda se-Indonesia kita yang muda yang beda dan bisa untuk
mengaplikasikan dalam kehidupan, pahamilah bahasa kita sendiri agar baik dan
bernilai tinggi di mata dunia. Pemahaman pada ejaan yang benar kiranya dapat
mendorong kita pengguna bahasa Indonesia harus terus meningkatkan kualitas
bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa modern
yang dapat mengaktualisasikan konsep-konsep ipteks.
DAFTAR
USTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar